infoBaswara.com, Jakarta – Setelah sempat turun karena kasus penistaan agama, elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kini naik lagi. Ada tren peningkatan elektabilitas Ahok selama bulan Desember 2016. Demikian hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebagaimana tertulis dalam akun twitter @LSI_Lembaga, yang dirilis Kamis (15/12/2016).
Survei LSI dilakukan pada tanggal 3-11 Desember 2016, dan melakukan wawancara tatap muka terhadap 800 calon pemilih di Provinsi DKI, yang memang memiliki hak pilih, dengan metode multistage random sampling, dan dengan margin of error lebih-kurang 3,5 persen. Quality control hasil wawancara dilakukan random, sebesar 20 persen.
Dari survei tersebut, elektabilitas Ahok menjadi yang paling tinggi dibandingkan dengan 2 calon gubernur yang lain (Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Rasyid Baswedan).
Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi, memberikan alasan perihal elektabilitas Ahok yang naik di bulan Desember ini.
“Sudah ada bukti nyata hasil kerjanya (Ahok) merupakan alasan paling menonjol yang melatarbelakangi pilihan. Alasan ini menguat hampir dua kali lipat dibanding sebelumnya. Inikah yang menjadi sebab mengapa elektabilitas Ahok rebound dibanding bulan lalu,” kata Kuskridho, di di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
“Saat ini basis pendukung yang lebih kuat tinggal sekitar 17 persen, dari sebelumnya 24 persen,” ucap Kuskridho.
Sejak kasus penistaan agama menjerat Ahok, elektabilitasnya terjun bebas. Dari angka di atas 50% hingga dengan Juni 2016, kemudian drop ke angka 27,3 % di bulan November.
“Orang menimbang Ahok saat Al-Maidah itu penistaan. Tetapi seiring perkembangan waktu, ada tindakan lainnya seperti informasi dan kinerja dari Ahok sendiri yang menyebabkan tren Ahok kembali meningkat,” tutup Kuskridho, dalam pemaparannya tentang hasil LSI terbaru tersebut. [CT]
featured img: @LSI_Lembaga
