Perang Korea Utara vs Amerika Picu Perang Dunia 3? Bisa jadi, karena ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Bahkan, sinyal perang kedua negara justeru semakin menguat.
Saat ini, pihak Amerika dan Korut seolah menunggu siapa yang hendak menyerang terlebih dahulu. Sebab, hal itu akan menjadi justifikasi serangan balasan terjadi, dan pecahlah perang berskala besar. Berskala besar, karena kedua negara diprediksi tidak akan berperang sendirian. Sekutu utama AS di Asia Timur: Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, sangat besar kemungkinan terlibat perang; Terlibat, lantaran kedua negara tersebut akan mengalami dampak perang AS-Korut.
Sementara itu, jika diserang AS, Korut pun tidak akan berperang tanpa dukungan, karena sahabat Pyongyang, yaitu China, besar kemungkinan terlibat di sisi Korut. Betapa tidak, pada 1961, Korut dan China menandatangani kerja sama persahabatan yang disebut dengan “Sino-North Korean Mutual Aid and Cooperation Friendship Treaty”, dimana dalam kerjasama yang berlaku hingga 2021 itu, salah satu negara akan siap membantu apabila salah satunya mendapat serangan dari negara lain. Seperti diketahui, hubungan AS dan China pun belumlah membaik, pasca manuver China di Laut China Selatan hingga hari ini. Maka, besar kemungkinan China akan turun berperang di pihak Korut. Itu akan menjadi kesempatan negeri tirai bambu membalaskan ketidaksukaannya pada Amerika yang mengusik hegemoni China di Laut China Selatan.
Dalam konteks itu, meski tidak terikat perjanjian apapun, Rusia, musuh perang dingin AS, sangat bisa jadi berdiri di pihak Korut dan China. Jika sudah begitu, Perang Dunia 3 pun berpotensi besar pecah!
Melihat potensi besar pecahnya Perang Dunia 3 akibat ketegangan AS dan Korut, berbagai upaya diplomasi berusaha dijajaki. Inisiatif sempat datang dari Amerika sendiri. Belakangan, China dan Jepang pun mencoba mendorong kedua negara yang sedang panas hati itu untuk berunding damai. Bahkan, Dubes Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, pada Mei 2017 lalu, sempat meminta Indonesia untuk ikut membantu meredakan ketegangan antara Korut-AS tersebut. Alasannya, karena Indonesia dinilai Jepang, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Korut; Mengingat, pada zaman Presiden Soekarno, pendiri Korea Utara Kim Il-sung (kakek dari Kim Jong-un), merupakan sahabat Soekarno. Presiden Soekarno pernah melakukan kunjungan resmi ke Pyongyang pada 1964, yang kemudian dibalas dengan kunjungan Kim Il-sung dan anaknya Kim Jong-il (ayah Kim Jong-un) pada April 1965.
Dalam kesempatan kunjungan Kim Il-sung dan anaknya ke Indonesia pada tahun 1965, Presiden Soekarno sempat memberikan hadiah ulang tahun kepada pendiri Korea Utara itu, yakni bunga anggrek yang oleh Soekarno diberi nama “Dendrobium kimilsungia”. Bunga anggrek tersebut kemudian menjadi salah satu bunga yang paling populer di Korea Utara.
SIMAK PULA: 6 Alasan Pecahnya Perang Dunia 3
Semua upaya diplomasi tersebut sepertinya tidak akan membuahkan hasil, setidaknya dalam setahun ke depan. Sebab, kendati ditentang keras oleh AS, Korsel dan Jepang, uji coba nuklir Korut terus berlanjut. Kabar terbaru yang paling bikin AS dan sekutu Asia Timur-nya sewot adalah kenekatan Kim Jong-un meneruskan uji coba senjata pemusnah masalnya, yang diklaim sukses, yakni Bom Hidrogen (H-bomb) berdaya 100 kiloton (25 ribu kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima). Uji coba H-bomb tersebut, memicu terjadinya gempa bumi buatan berkekuatan 6,3 SR yang terasa sampai ke daratan Jepang.
Pertanyaannya, kenapa pihak Korut sepertinya sulit berdamai dengan Amerika Serikat? Sejumlah alasan dapat menjawab pertanyaan tersebut. Singkatnya, perang Korea Utara vs Amerika Serikat, bisa saja terjadi dalam beberapa waktu ke depan, apabila kedua pemimpin negara (Trump dan Kim Jong-un), sama-sama keras dan tak mau mengalah.
Perang Korea Utara vs Amerika Serikat, jika terjadi, akan dicatat sejarah sebagai Perang Modern Pertama, sekaligus kisah kelam paling mematikan bagi generasi yang hidup di dunia masa kini.
Perang Korea Utara vs Amerika siapa yang menang? Tidak ada yang menang! Sebab, perang lebih besar akan meletus, dan menghancurkan kedamaian dunia! Itu sudah pasti merugikan semua negara, termasuk Indonesia. Mari berharap dan berdoa, ada kejutan besar yang entah apa itu, yang membuat perang ini tak akan pernah terjadi!
Lihat pula:
11 Negara Berpotensi Memicu Perang Dunia III