JAKARTA, infoBaswara – Laga leg pertama Semifinal AFF 2016 di stadion Pakansari – Cibinong, Sabtu (3/12/16) membuat posisi Timnas Indonesia di atas angin. Betapa tidak, dengan kemenangan 2-1 atas Vietnam, untuk melaju ke partai puncak, Timnas hanya membutuhkan hasil seri di leg kedua, Rabu (7/12/16).
Tanpa mengurangi peran yang lain, salah satu kekuatan Timnas dalam pertandingan leg pertama adalah padunya lini belakang yang dikawal bek kanan Benny Wahyudi, bek kiri Abduh Lestaluhu, serta duet bek tengah Hansamu Yama Pranata (21 thn) dan Manahati Lestusen (22 thn).
Poin positif layak diberikan kepada kedua bek tengah tersebut. Mereka tampak padu menggalang barisan pertahanan Timnas. Manakala Benny Wahyudi dan Abduh Lestaluhu rajin naik membantu penyerangan, Hansamu Yama dan Manahati Lestusen disiplin mengawal benteng terakhir Timnas. Serangan balik Vietnam yang dipimpin striker Le Cong Vinh yang kerap mengancam gawang Kurnia Meiga, mampu mereka patahkan. Hansamu – Manahati tampil impresif, tenang, bertenaga dan tanpa kompromi.
Khusus untuk Hansamu Yama, gol cepatnya di menit ke-7 seakan menegaskan dua hal. Pertama, visi permainannya yang apik dan kokoh berada di jantung pertahanan Timnas, layak diperhitungkan Riedl untuk menjadikannya pilihan pertama di leg kedua.
Yang kedua, sundulan gol berkelas dunia Hansamu Yama, seolah hendak membayar rasa penyesalannya yang dalam atas cederanya Irfan Bachdim, akibat berbenturan dengan dirinya dalam masa persiapan tim.
Jika man of the match laga Timnas versus Singapura adalah midfielder Stevano Lilipaly, maka Hansamu Yama adalah “bintang permainan” semifinal leg pertama AFF Suzuki Cup 2016.
Padunya duet bek usia muda Timnas Garuda: Hansamu – Manahati, justru membuat Riedl pusing.
“Kini saya justru bingung, karena ada empat pemain bagus di bek tengah,” ucap Riedl.
Pertarungan di leg kedua tentu tidak mudah bagi Timnas. Tidak mudah, karena Timnas Vietnam pasti akan bermain super ngotot untuk unggul agregat, serta didukung pemain ke-12 yang dikenal sama fanatiknya dengan suporter Indonesia. Tetapi, melihat grafik permainan Timnas yang kian membaik, terutama adanya ‘rasa aman’ di lini belakang, peluang Timnas untuk menang sangat besar. Sekarang, berpulang pada opa Riedl, siapa yang pantas menjadi starter di benteng pertahanan Garuda.
Go Timnas! [CT]
ilustasi featured img: cnnindonesia.com & sidomi.com