infoBaswara.com, Manchester – Duel seru tersaji di Old Trafford tengah malam tadi, Minggu (15/1/17). Dua merah berhadapan: Manchester United (MU) vs Liverpool.
Pertandingan MU yang menjamu Liverpool ini merupakan salah satu permainan terbaik pasukan The Red Devils. Sepanjang 90 menit, anak-anak asuhan the special one, Jose Mourinho, bermain menyerang secara spartan. Boleh dikata, Mourinho telah berhasil mengembalikan gaya permainan menyerang ala MU.
The Reds Liverpool pun tidak bermain buruk. Meski hanya mengandalkan serangan balik cepat dari semua lini, permainan anak asuh Juergen Klopp sangat membahayakan gawang MU yang dikawal De Gea. Yang menarik, Klopp tidak malu-malu memperagakan skema pertahanan berlapis yang terbangun apik dari lapangan tengah.
Di babak pertama, setidaknya tercipta 4 peluang emas untuk MU, yaitu melalui Zlatan Ibrahimovic, Henrikh Mkhitaryan dan Paul Pogba. Zlatan Ibrahimovic dan Mkhitaryan bahkan sempat one on one dengan kiper Liverpool, Simon Mignolet. Namun, upaya keduanya dapat dengan sigap dimentahkan Mignolet. Begitu pula dengan peluang yang didapatkan Pogba. Tak sampai belasan meter berhadapan dengan Mignolet, sembari dikawal ketat dua pemain belakang Liverpool, tendangan Pogba masih melebar di sisi kiri gawang.
Serangan balik pasukan Klopp yang menusuk dari semua lini berbuah petaka bagi MU di menit ke-26. Bermula dari upaya Pogba menghalau bola dengan kepalanya di lapangan pertahanan sendiri, malah justeru mengenai tangannya. Hands ball!
Wasit memberikan hadiah penalti bagi Liverpool. Adalah James Milner, spesialis tendangan bola mati The Reds yang tak menyia-nyiakan kesempatan. Bola disarangkannya di sisi kiri gawang De Gea. Liverpool unggul 1 poin.
Tempo serangan MU semakin tinggi usai tertinggal gol James Milner. Di menit ke-33, MU mendapatkan tendangan bola mati. Zlatan yang menjadi eksekutor nyaris menyamakan kedudukan, andai bola yang mengarah di kanan gawang tak mampu ditangkap Simon Mignolet, kiper The Reds.
Di babak kedua, the special one, memasukkan kapten Wayne Rooney. Kehadiran Rooney menambah daya gedor MU. Tak mau terus digempur, Klopp pun memasukkan Philippe Coutinho di menit ke-60. Betul saja, baru semenit bermain, Countinho yang sebenarnya belum sepenuhnya fit, nyaris merobek gawang De Gea. Dan empat menit setelah itu, assist Countinho pun nyaris berbuah gol.
Di menit ke-65, Mourinho memasukkan gelandang Juan Mata dan lalu Marouane Fellaini. Serangan MU pun semakin hidup dan menggila.
Serangan bertubi-tubi MU akhirnya berbuah manis di menit ke-83. Adalah kapten Wayne Rooney yang memberikan umpan matang kepada Fellani di depan gawang Liverpool. Fellani menyundul bola ke sisi kiri gawang Mignolet. Bola sundulannya mengenai tiang gawang. Bola mental yang nyaris keluar itu diteruskan pendek oleh Valencia, dan disundul Zlatan Ibrahimovic dengan pelan namun mengarah ke tengah gawang Mignolet. Gol penyeimbang pun tercipta oleh Ibrahimovic.
Hasil imbang tak membuat permainan kedua tim merosot. Jual beli serangan justeru semakin menjadi, terutama dari kubu MU. Serangan bergelombang dalam tempo tinggi dan cepat diperagakan cantik oleh MU, guna memburu gol kemenangan.
Namun, pertahanan berlapis yang dibangun Liverpool dari lapangan tengah memang harus diacungi jempol. Setan Merah sulit menembus benteng Pasukan Merah.
Meski unggul ball possession 55% berbanding 45% dengan Liverpool, dan serangan bergelombang yang dibangun, pasukan Setan Merah tidak mampu menambah sebiji gol tambahan.
Paul Pogba, bermain di bawah performa terbaiknya dalam laga ini. Sejak babak pertama, penguasaan bola yang terlalu lama, membuat bola selalu dapat tercuri dari kakinya. Dan kesalahannya menghalau bola di menit ke-26 babak pertama, malah berbuah gol bagi lawan.
Super player pada pertandingan ini layak disematkan kepada Zlatan Ibrahimovic – top skor bersama striker Chelsea Diego Costa ini mampu membuat gol penyeimbang yang menyelamatkan muka MU di depan publiknya sendiri. [CT]
featured img: theguardian.com