JAKARTA, infoBaswara – Image orang pada umumnya tentang seorang model adalah berwajah cantik, kulit mulus dan so pasti berpenampilan fashionable. Namun, gambaran tersebut jauh dari model kelahiran Kanada, Winnie Harlow. Sejak berusia 4 tahun, Winnie mengalami vitiligo. Penyakit vitiligo adalah sebuah kondisi dimana kulit kehilangan pigmen, atau ketidakmampuan pigmen dalam membuat warna kulit. Akibatnya, terjadilah bercak-bercak putih di sekitar badan, tangan, kaki, bahkan di area wajah.
Akibat vitiligo itulah, Winnie mengalami perlakuan diskriminatif. Ia sering dipanggil dengan: “sapi” dan atau “zebra”. Luar biasanya, panggilan tersebut tak memudarkan semangat Winnie untuk menjadi seorang model.
Wanita keturunan Jamaika ini hidup belasan tahun dalam hinaan dan ejekan. Setelah melewati masa-masa sulit, ia akhirnya ikhlas menerima keberadaannya. Sampai suatu waktu (2013), Shannon Boodram, seorang artis YouTube Amerika Serikat tertarik melihat keunikan Winnie melalui akun Facebooknya. Akhirnya Winnie ikut serta dalam video klip Shannon.
Sejak itulah, bintang Winnie di dunia modeling tingkat dunia mulai bersinar. Adalah Tyra Banks, penggagas ANTM, acara TV tentang pencarian bakat model tingkat dunia, mengajak Winnie mengikuti audisi. Hebatnya, Winnie lolos menjadi model terpilih di acara tersebut, justeru karena keunikan kulitnya. Winnie memang tidak menjadi pemenang ANTM, tetapi keunikannya terlanjur memincut hati Eminem dan Sia, yang menjadikannya model dalam lagu duet mereka berjudul: Guts Over Fear.
Sinar bintang Winnie masih terus berkilau. Hingga kini ia telah menjadi model label-label fashion internasional. Kesibukannya tak hanya di dunia modeling, ia pun aktif diundang sebagai pembicara berbagai media internasional, perihal penderita vitiligo.
Dengan ketenaran dan harta yang dimilikinya saat ini, ternyata tak membuat Winnie ingin berobat, memperbaiki kulitnya dengan terapi ultraviolet, pewarnaan kulit, dan berbagai upaya medis lain. Ia memilih menerima kenyataan dan mensyukuri kondisi dirinya.
Terkait sikapnya itu, inilah ucapan Winnie kepada The Guardian: “Ini hidup saya. Saya bahagia dengan apa yang akan dikerjakan orang lain. Entah itu menghitamkan alis, suntik bibir, potong rambut, liposuction, terserah. Orang berpikir saya menipu diri sendiri, karena saya sangat bangga dengan kulit yang saya perjuangkan, bahwa tidak ada perbedaan antara kulit saya dengan yang lainnya. Saya sedang tidak melawan siapapun selain menjadi bahagia”.
Meski haters-nya juga tak sedikit, Winnie tak ambil pusing. Ia berkomitmen pada cita-citanya sebagai model fashion, video clip, dan sebagai duta vitiligo. Baginya, kekurangan adalah keunikan dan kelebihannya.
Bravo Winnie! [CT]
featured img: www.huffingtonpost.ca