Najwa Shihab yang akrab dipanggil Nana, lahir di Makassar, 16 September 1977. Nana adalah mantan pembawa acara berita di stasiun televisi Metro TV. Ia pernah menjadi anchor program berita prime time Metro Hari Ini, Suara Anda dan program bincang-bincang paling fenomenal: Mata Najwa.
Sebelum bergabung dengan Metro TV, awalnya Najwa merintis karier jurnalistiknya (magang) di RCTI, dari Desember 1999 hingga Februari 2000.
Mata Najwa
Program bincang-bincang “Mata Najwa” dimulai pada 29 November 2009. Program Mata Najwa yang diipandu Nana telah mengudara selama tujuh tahun dengan episode perdana “Dunia dalam Kotak Ajaib”. Melalui program ini, Nana meraih penghargaan Asian Television Awards (ATA), sebagai pemenang kedua kategori Best Current Affairs Presenter, pada 2011.
Diberi nama “Mata Najwa”, karena atas usulan salah seorang produser, setelah berdiskusi dengan pemirsa setia Metro TV. Dimana mata Najwa dinilai paling menarik dari diri Nana. Kabarnya, beberapa pemirsa memberi perhatian lebih kepada mata Najwa yang besar. Jadi, “Mata Najwa” mempunyai filosofi: Pemirsa menitipkan mata kepada Najwa untuk melihat sebuah perspektif.
Selama 17 tahun di Metro TV (sejak Agustus 2000), Nana akhirnya mantap memutuskan mundur dari stasiun televisi berita pertama, yang telah melambungkan namanya, per Agustus 2017.
Harus diakui, dengan hasil riset mendalam, dan gaya bertanya yang kadang ringan, penuh pancingan dan kritis khas Najwa, talkshow Mata Najwa, telah berhasil mencuri perhatian publik tanah air; Mata Najwa seolah menjadi media publik mendapatkan jawaban terhadap isu-isu penting, dan terkadang sensitif yang terjadi di negeri ini.
Tak hanya politisi dan pemangku negeri, kerap pula ia menghadirkan orang-orang biasa dengan pengalaman luar biasa, dan para musisi yang sukses menebarkan kisah inspirasi. Melalui Mata Najwa, publik mendapatkan informasi terpercaya dari sumber A1, sehingga memperkaya wawasan, dan sedikit banyak mengedukasi apa yang belum dipahami banyak orang. Sungguh! Kita akan merindukan Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa…
Orangtua
Najwa Shihab anak siapa? Pertanyaan ini cukup sering ditanyakan netizen. Najwa adalah putri kedua pasangan Quraisy Shihab dan Fatmawati Assegaf. Ayahnya, Quraisy Shihab merupakan mantan Menteri Agama era Kabinet Pembangunan VII.
Nana menikah dengan Ibrahim Assegaf. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak: Laki-laki bernama Izzat Ibrahim Assegaf (14 tahun) dan perempuan bernama Namiya (wafat 2012).
Pendidikan
Najwa adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), tahun 2000. Semasa SMA ia terpilih mengikuti program AFS, yang di Indonesia program ini dilaksanakan oleh Yayasan Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Amerika Serikat.
Pada 2008, Najwa terbang ke Australia sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards. Nana mendalami hukum media di negeri Kanguru itu.
Penghargaan Pertama yang Diraih
Pada tahun 2005, ia memperoleh penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk laporan-laporannya dari Aceh, saat bencana tsunami melanda kawasan itu, Desember 2004. Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan tersebut.
Terkait tsunami Aceh, Najwa Shihab merupakan reporter TV yang tiba di Aceh pada hari-hari pertama bencana dahsyat itu. Ia menjadi saksi mata kedahsyatan musibah itu; Berada di tengah tumpukan mayat yang belum terurus, dan menjadi saksi pula betapa pemerintah tidak siap menghadapinya. Nana sempat syok melihat hal-hal memilukan itu. Tak heran beberapa laporan live-nya amat emosional.
Berada di lokasi genting dengan kondisi memilukan, tidak membuat Nana kehilangan daya kritis dan ketajamannya. Kendati orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas penanganan pasca-bencana adalah Alwi Shihab, Menko Kesra waktu itu, yang tak lain adalah pamannya sendiri. Pakar komunikasi UI, Effendi Ghazali, yang terkesan dengan laporan-laporannya, menyebut fenomena itu sebagai “Shihab vs. Shihab”.
Sekian lama berada di antara keluarga korban tsunami, oleh warga, Nana akrab disapa dengan “Mbak Metro“.
Tahun 2006 ia terpilih sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV, dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards.
Pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di Amerika Serikat, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.
Pengakuan Profesionalisme
Tahun 2007, pengakuan terhadap profesionalisme Najwa tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga mancanegara. Terbukti, selain kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards, ia juga masuk nominasi (5 besar) ajang yang lebih bergengsi di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan bulan November 2007 di Singapura. Jika pada Panasonic Awards pemenang dipilih dari jumlah sms terbanyak, maka penentuan pemenang pada Asian TV Awards dilakukan oleh panel juri yang beranggotakan TV broadcaster senior dari berbagai negara di Asia.
Salah satu acara yang dipandu Najwa Shihab, yang cukup membekas di benak publik, adalah debat kandidat Gubernur DKI Jakarta. Debat yang mempertemukan pasangan Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar, yangdiselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta, disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan Jak TV. Najwa terpilih sebagai pemandu debat, menyisihkan sejumlah pembawa acara yang diseleksi KPUD DKI Jakarta.
Usai mendalami jurusan hukum media di Australia, pada tahun 2010, Najwa Shihab kembali masuk sebagai nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards, walaupun pada akhirnya Putra Nababan, terpilih sebagai pemenangnya.
Duta Baca Indonesia dan Duta Pustaka Bergerak
Najwa Shihab adalah Duta Baca Indonesia (2016-2020) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dengan tugas utama menyebarkan minat baca ke penjuru negeri. Selain Duta Baca Indonesia, Najwa juga menjadi Duta Pustaka Bergerak. Jaringan literasi yang mendedikasikan untuk membangun perpustakaan bergerak, dari satu wilayah ke wilayah lain, dengan sarana prasarana sederhana. Ada yang menyebarkan buku memakai kuda, pedati, perahu, vespa, dan sebagainya. Tugas Najwa adalah membangun kepedulian terhadap buku dan gerakan membaca, menyebarkan bahan bacaan ke berbagai penjuru negeri, dan ujung-ujungnya adalah meningkatnya minat baca di Indonesia.
Najwa dan buku. Najwa dan gerakan membaca. Itulah dunia Najwa Shihab saat ini. Mengkampanyekan kecintaan pada buku, bicara tentang literasi, kepedulian pada tingkat membaca buku di kalangan anak muda. Sebuah tantangan besar untuk Najwa, sebagai Duta Baca Indonesia.
Terobosan Najwa Shihab
Salah satu terobosan penting Najwa Shihab adalah berhasil bekerja sama dengan Presiden Joko Widodo, menyalurkan buku ke daerah yang membutuhkan, dengan ongkos kirim gratis setiap tanggal 17 tiap bulan.
Di samping itu, atas ide-nyalah, Kepolisian Republik Indonesia, belum lama ini, pada 10 Agustus 2017, membuka apa yang disebut dengan “Pojok Baca”. Kapolri Tito Karnavian bersama Najwa Shihab meresmikan Pojok Baca Polda Metro Jaya di area Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat. Pojok Baca Polri ini akan dibuat di tiap-tiap polda di seluruh Indonesia.
Terkait kecintaannya dalam dunia literasi, dalam sejumlah kesempatan, Najwa Shihab selalu menyebut dirinya sebagai “provokator baca” dan “menularkan virus membaca buku”.
Kabar teranyar Nana, usai mengundurkan diri dari Metro TV, ia disebut-sebut akan menduduki kursi Kabinet Kerja Joko Widodo, pada posisi Menteri Sosial. Apapun itu, menarik untuk ditunggu, profesionalisme dan karya Najwa Shihab berikutnya!
Penghargaan Lain yang Pernah Diterima
Insan Pertelevisian Terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (2016)
The Influential Woman of The Year dari Elle Magazine (2016)
Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2015)
Presenter Pemilukada Terbaik oleh Badan Pengawas Pemilu (2015)
Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2011)
Highly Commended for the Best Current Affairs Presenter di Asian Television Award (2009 dan 2007)
Australian Alumni Award for Journalism and Media (2009)
National Award for Journalistic Contribution to Democracy (2010)
Jurnalis Terbaik Metro TV 2006
Young Global Leader (YGL) 2011 dari World Economic Forum (WEF)
Asian Television Awards (ATA) 2011 Pemenang Kedua atau Highly Commended
Best Current Affairs Presenter dalam acara Mata Najwa di Metro TV. Sebelumnya pada tahun 2009 juga menjadi Juara kedua, dan pada tahun 2007 menjadi Juara Ketiga.
Narasumber yang Pernah Diwawancarai
Joko Widodo, Presiden ke-7 RI
Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI
Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI
B.J. Habibie, Presiden ke-3 RI
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI
Boediono, Wakil Presiden ke-11 RI
Prabowo Subianto, Ketuas Umum Partai Gerindra
Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI
Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI
Agus Rahardjo, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Tito Karnavian, Kepala Kepolisian Republik Indonesia
Gatot Nurmantyo, Panglima TNI
Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman
Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama
Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan
Pratikno, Menteri Sekretaris Negara
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet
Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan
Basuki Tjahaja Purnama, Mantan Gubernur DKI Jakarta
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah
Soekarwo, Gubernur Jawa Timur
Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat
Zumi Zola, Gubernur Jambi
Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya
Emil Dardak, Bupati Trenggalek
Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung
Mustofa Bisri, ulama, pengelola ponpes Raudlatut Thalibin
Salahuddin Wahid, ulama, pengelola Ponpes Tebuireng
Rhenald Kasali, Inisiator Rumah Perubahan
Antasari Azhar, Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi/ terpidana kasus pembunuhan
Titiek Puspa, artis senior
Slank, grup band
Godbless, grup band
Addie MS, pimpinan Twilite Orchestra
Rhoma Irama, pimpinan Soneta Band.
Novel Baswedan, penyidik KPK (tokoh terakhir yang diwawancarai Najwa Shihab dalam talkshow Mata Najwa).
sumber utama: wikipedia.org | featured img: beritagar.id
Lihat pula:
Mata Najwa: Eksklusif Bersama Novel Baswedan (Program Terakhir Mata Najwa)